Jumat, 27 September 2013

Inilah 10 Mitos Tentang Pernikahan yang Perlu Diabaikan

Pasangan yang menikah mesti tinggal bersama, menyelesaikan masalah tanpa harus bertengkar, tidur harus di satu ranjang, dan lainnya. Aturan-aturan tak tertulis ini menurut Barbara Bartlein, psikoterapis dan penulis buku Why Did I Marry You Anyway? tidak perlu dituruti sepenuhnya. Selain karena sudah ketinggalan zaman, aturan tak tertulis ini justru bisa membahayakan kelanggengan hubungan.  

1. Jangan pernah beranjak tidur dalam keadaan marah. Kenapa tidak? Kalau memang ada yang mengganjal di dalam hati, dan perlu disampaikan justru baiknya sampaikan dengan lantang sebelum tidur. Elizabeth Lombardo, PhD, psikolog dan penulis A Happy You: Your Ultimate Prescription for Happiness mengungkapkan tidak ada salahnya membahas masalah jika memang mau dituntaskan sebelum tidur tenang. Namun dengan catatan, kalau sama-sama dalam keadaan lelah dan bikin stres, bisa lanjut lagi keesokan harinya.  

2. Selalu jujur 100 persen. Tidak juga. Justru kalau Anda jujur seratus persen pada pasangan dan bahkan menceritakan semua hal tentang mantan, hanya akan bikin suasana menjadi runyam. Bartlein menuturkan, baiknya saling menghargai perasaan masing-masing sehingga tidak perlu menceritakan semua hal dengan gamblang.  

3. Berlibur harus berdua. Tidak juga. Kadang, menikmati masa libur terpisah pun tak ada salahnya. Justru ketika selalu berdua tapi terpaksa, sementara keinginan satu sama lain beda, akan membuat pasangan tidak nyaman. Bayangkan Anda ingin spa, sementara si dia ingin naik gunung. Kenapa sesekali tidak menjalani liburan masing-masing.  

4. Bertengkar hanya akan berujung pada putus hubungan dan perceraian. Sebuah riset pernah menunjukkan bahwa pasangan yang tidak pernah kelihatan berkonflik sebenarnya sedang menahan diri untuk menghindari konflik. Dan ini jelas tidak baik. Bertengkar karena satu persoalan, atau tidak sepakat dalam satu hal itu biasa. Asalkan bisa menemukan solusinya dengan cara yang tepat dan sama-sama sehat tanpa menghakimi satu sama lain.  

5. Hubungan akan lebih baik ketika sudah punya anak. Tidak ada yang bisa menjamin. Yang benar adalah, hubungan yang baiklah yang akan membuat kehadiran anak makin komplet. Jangan membayangkan sebaliknya. Dr Lombardo mengatakan, membuat hubungan berdua menjadi prioritas juga akan bermanfaat besar pada anak nantinya. Karena mereka akan lebih merasa aman dan terlindungi.  

6. Tidur selalu di satu ranjang. Bagaimana kalau pasangan terbiasa ngorok saat tidur? Tidak ada keharusan tidur di satu ranjang, kalau memang terpisah pun, hubungan akan baik-baik saja. Begitu juga dengan kebiasaan yang berbeda, misalkan ada yang terbiasa bangun di jam tiga pagi dan sebaliknya. Tidur berkualitas akan bermanfaat buat masing-masing terutama akan mood, pikiran, dan termasuk juga kelanggengan pernikahan itu sendiri.  

7. Pasangan harus melebur dan menghilangkan kebiasaan lamanya. Sebaiknya jangan. Walaupun Anda tidak menyukai hobi atau kebiasaan pasangan bukan berarti dia harus mengakhiri aktivitasnya tersebut. Begitu juga sebaliknya. Bartlein menganjurkan, masing-masing boleh saja menikmati aktivitasnya walaupun sudah menikah sekalipun. Hak individu dan kebebasan akan memberi manfaat besar pada pernikahan.  

8. Ketika sudah tidak ada lagi percikan rasa, berarti bukan belahan jiwa. Siapa bilang? Lalu ketika percikan rasa itu hilang terus, berarti akan selalu putus. Jangan buru-buru memutuskan hanya karena tidak ada lagi getaran rasa saat berduaan. Hubungan yang bertahan lama adalah karena survive dan komitmen serta rasa saling percaya. Percaya bahwa dalam keadaan sulit pun, rasa itu sebenarnya masih akan tetap ada.  

9. Tanpa drama akan lebih baik. Betapa membosankannya kemudian jika dalam hubungan setiap hari selalu kalem dan tenang, tidak ada drama atau yang membuat Anda dan dia galau. Sesekali bolehlah agar menimbulkan rasa dan gairah yang berbeda. Secara spontan berlibur atau menjalani aktivitas yang menantang tak ada salahnya.  

10. Selalu bercinta agar si dia bahagia. Ketika Anda berpikir seks menjadi solusi untuk mempertahankan hubungan, itu tidak sepenuhnya benar. Membuat pasangan bahagia tidak melulu dengan bercinta. Dan lagi-lagi yang utama adalah kebahagiaan untuk berdua. Jika Anda tak nyaman, mengapa harus dipaksakan?  

Sumber: WomansDay, kompas.com / resep.web.id

Tidak ada komentar:

tUkeRAn LiNk YUK ?!

Silahkan tambahkan sendiri Link Banner para sobat dengan cara menulis alamat URL site dan alamat URL banner ke dalam kolom di bawah ini. Trims.

Silahkan tambahkan sendiri Link Text para sobat dengan cara menulis nama dan alamat URL site ke dalam kolom di bawah ini. Trims.

SpONsOR