Selasa, 26 Februari 2013

Inilah 3 Tips Memilih Telur yang Segar

Telur menjadi salah satu bahan makanan yang wajib ada di rumah. “Pada dasarnya telur bisa diolah menjadi aneka makanan yang nikmat, mulai dari kue, makanan tumisan, dan makanan berkuah. Makanya hampir semua orang suka makan telur,” ungkap Antony Setiadi, pemilik restoran Sunny Side. Namun, untuk menghasilkan makanan berbasis telur yang nikmat, Anda harus memilih telur yang berkualitas baik. Antony menambahkan bahwa kualitas telur tak bisa terlihat hanya dari penampilan fisik atau cangkangnya saja. Ia memberikan trik memilih telur yang segar.  

1. Teropong telur 
 “Cara paling ampuh untuk melihat kualitas telur adalah dengan menggunakan teropong telur,” ungkapnya. Teropong ini berfungsi untuk melihat kondisi di dalam telur. Teropong sebenarnya hanyalah sebuah alat sederhana yang terbuat dari tripleks, yang dibentuk menyerupai kotak dan diberi lampu di dalamnya. Kotak ini kemudian diberi dua lubang di atasnya untuk “mengintip” telur. Cara kerjanya, telur dimasukkan ke dalam kotak, lalu diteropong di atas nyala lampu. Jika saat diteropong, telurnya tidak jernih maka telur ini sudah tidak segar lagi. Sayangnya, tidak semua supermarket menyediakan teropong ini di counter telurnya.  

2. Digoyang-goyang 
Jika cara meneropong sulit dilakukan, ada cara lain untuk memilih telur, yaitu menggoyangkan telur. Anda juga bisa menggunakan cara ini saat memilih telur curah di supermarket. Pilih telur yang terlihat sempurna, kemudian goyang-goyangkan telur tersebut sambil didengarkan. Saat digoyangkan, telur akan mengeluarkan suara dan gerakan tertentu. “Jika saat digoyangkan kuning telur terasa bergerak-gerak dan mengikuti arah gerakan Anda, ini menandakan telurnya sudah tidak segar,” jelas pria 28 tahun ini. Kuning telur yang bergerak-gerak menandakan tali pusatnya (yang mengikat kuning telur dengan cangkang) sudah terputus, dan hal ini biasanya disebabkan masa penyimpanan yang terlalu lama.  

3. Ukuran 
Setiap orang pasti ingin memilih telur yang berukuran besar. Namun menurut Antony, telur yang berukuran kecil justru lebih mudah dinilai kualitasnya. Telur yang berukuran besar (satu kilo berisi 14-15 butir) ternyata dihasilkan dari ayam yang sudah tua. Akibatnya, telur ini memiliki cangkang yang lebih tipis dibandingkan telur yang kecil. Cangkang telur yang tipis akan lebih rentan rusak dan menimbulkan retakan halus. Retakan halus akan membuat pori-pori cangkang terbuka dan udara masuk ke dalam. Masuknya udara membuat isi telur jadi mudah rusak dan busuk. “Pada akhirnya, ukuran telur juga akan memengaruhi masa simpan telur,” pungkasnya. 

 Selamat Berbelanja, Semoga bermanfaat  
Salam Sukses & Selalu ActiON!!! 
Sumber kompas.com / resep.web.id

1 komentar:

agen bola mengatakan...

Hopefully this article may useful for the public a whole is, as well as the the author himself

tUkeRAn LiNk YUK ?!

Silahkan tambahkan sendiri Link Banner para sobat dengan cara menulis alamat URL site dan alamat URL banner ke dalam kolom di bawah ini. Trims.

Silahkan tambahkan sendiri Link Text para sobat dengan cara menulis nama dan alamat URL site ke dalam kolom di bawah ini. Trims.

SpONsOR